Minggu, 01 November 2009

Sample Applications

Sample Applications

One of the quickest ways to learn about Macromedia Flash Media Server 2 is to look at existing sample files to see how they were created. Flash Media Server provides you with source code (FLA files) and SWF files so you can see the examples in action. You can learn how to use the server using two kinds of examples:

  • Tutorials are step-by-step procedures that illustrate Flash Media Server programming techniques and how to use many of the Flash Media Server objects. In general, these tutorials are simple applications that have been designed specifically to show certain individual features in context, such as recording a stream or working with a shared object.
  • Live Sample Applications are more complex, working applications that help you understand how the server’s features can work together with the rich presentation capabilities of Macromedia Flash. These examples use server-side scripting and might include components. Before diving into this code, be familiar with the basic communication concepts demonstrated by the tutorials.

Live Sample Applications

Panel Presentation
In this sample, you would typically create a presentation in advance. It allows for 3 speakers who can broadcast audio and video. Many more people can attend the presentation and may choose to participate via text chat.

Concepts: live audio and video, shared objects

In "About Flash Media Server > Writing your first application" you can follow some simple steps and in under 20 lines of code, connect to the server and send and receive video.
Flash Media Server is not only for video, without a camera or microphone, you can effectively communicate with text. Use SharedObjects for distributed data management and synchronization.
In Sample Applications > Tutorial 2, SharedText shows a simple use of SharedObjects to synchronize text fields for multiple users. Any user can update the text on the stage, and other users can see it immediately updated on their own stages.
Guestbook
This sample allows users to record audio, video and text messages in a guestbook. The guestbook extends a scroll panel to display all of the recorded messages.
Concepts: record and playback
Sample Applications > Tutorial 1: Recording a Stream shows how to record a stream to the server and play it back.
Sample Applications > Tutorial 6: Record a List demontrates keeping a list of streams as they are recorded, and playing back a specific stream from a list. This is a key concept used in the Guestbook.
Video Conference
This sample shows how to manage a large number of streams for dynamic video conferencing. Note that every user of this application publishes one stream and subscribes to everyone else stream. This can provide a very effective user experience when each meeting attendee has equal importance; however, bandwidth usage of your server grows exponentially (with the number of streams) as the number of users increase.
Concepts: shared state using shared objects
In Sample Applications > Tutorial 3, Shared Ball: demonstrates shared context using remote shared objects to synchronize x,y coordinates of a graphical object viewed by multiple people. This concept is used in the video conference for the position and movement of the windows.
Lobby and Audio Conference
These samples are tied to each other. They demonstrate how you can create a portal for accessing multiple instances of an application. It uses a "room" metaphor that allows users to create named application instances or join an existing session. It also allows users who are in the lobby to chat with each other and see who else is present.
Concepts: using applications instances for different groups of people
In Sample Applications > Tutorial 5, Text Chat: shows a simple way to create multiple "rooms" each with a list of people and a text chat area with history.
Survey and Survey Admin
There are two components to this application. The first demonstrates how you can create a client application for visiting a survey, voting and viewing results. The second demonstrates how you can create one or more surveys, enter your questions and answer choices.
Broadcast Presentation
This sample shows how to host a presentation with one speaker and many subscribers. There is a single audio/visual piece, a questions and answers capability, and a slide show, into which other swfs can be loaded.
Note Room
This sample allows users to create and save notes. The notes can be viewed and edited by more than one user at the same time. This application is a great example of how to use remote shared objects for on-line and off-line editing.
Camera Snapshot
demostrates how to capture a single frame, save it on the server, and play it back.


Rabu, 21 Oktober 2009

Masking dengan mouse

Tutorial ini merupakan penggabungan dari masking dan menggerakan objek dengan gerakan mouse. Hasilnya berupa sebuah masking yang digerakkan dengan kursor mouse. Masking dengan kursor mouse ini juga bagus untuk interaktif. Anda dapat berkreasi melalu tutorial di bawah ini.

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Takan tombol Insert Layer di timeline sebanyak 2 kali sehingga di timeline akan terlihat seperti gambar di bawah ini :

timlin

Tampilan pada timeline

3. Klik frame 1 layer 1 dan gambarlah sebuah persegi panjang berwarna hitam dengan panjang dan lebar sama dengan stage.

4. Klik frame 1 layer 2 dan tekan Ctrl+R. Pada kotak dialog yang muncul cari gambar yang diinginkan dan tekan open. Tempatkan gambar di tengah-tengah stage. Seleksi gambar tersebut dan tekan F8. Pada kotak dialog yang muncul masukkan picture sebagai name dan movie clip sebagai type lalu tekan ok.

Contoh gambar yang digunakan

5. Seleksi movie clip picture di stage dan tekan Ctrl+F3. Pada panel properties yang muncul masukkan picture di kotak instance name.

6. Klik frame 1 layer 3 dan buatlah sebuah lingkaran berwarna merah dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Seleksi lingkaran tersebut dan tekan F8. pada kotak dialog yang muncul masukkan lingkaran sebagai Name dan movie clip sebagai type lalu tekan ok.

7. Seleksi movie clip lingkaran di stage dan tekan Ctrl+F3. Pada panel properties yang muncul masukkan lingkaran di kotak instance name.

8. Klik frame 1 layer 3 dan tekan F9. Pada kotak actions yang muncul masukkan script berikut :
1
2
3
4
//movie clip picture dimask oleh movie clip lingkaran
_root.picture.setMask(_root.lingkaran);
//movie clip lingkaran dapat didrag
startDrag(lingkaran, true);

9. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Membuat Keyboard

Mengetik menggunakan keyboard sudah biasa, tapi kali ini kita akan mengetik dengan menekan tombol yang sudah disediakan. Prinsipnya sama seperti kalkulator. Jika tombol pada kalkulator ditekan akan muncul angka, pada tutorial di bawah ini akan muncul huruf.

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah input text di stage. Seleksi input text tersebut dan tekan Ctrl+F3. Pada panel properties yang muncul masukkan kertas sebagai var dan aktifkan tombol show border around text.

3. Buatlah sebuah persegi berwarna merah dengan hitam sebagai warna garisnya. Seleksi persegi tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan kotak_btn sebagai instance name dan button sebagai type lalu tekan ok.

4. Seleksi kotak_btn di stage dan tekan Ctrl+D sebanyak 27 kali.

5. Buatlah 27 buah static text masing-masing bertuliskan huruf abjad a-z, Space, Clear All.

6. Letakkan setiap static text tadi di tengah-tengah kotak_btn. Atur ukuran kotak_btn yang ditempati static text bertuliskan Space dan Clear All menjadi lebih besar.

7. Setelah masing-masing static text terpasang pada seluruh kotak_btn. Atur letaknya sehingga seperti gambar di bawah ini :

ltak-kybord

8. Berikan seluruh kotak_btn di stage dengan instance name seperti gambar di bawah ini :

Arahkan kursor mouse pada salah satu kotak untuk mengetahui instance namenya

9. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
//membuat variable bernama kertas dengan nilai kosong
kertas = "";
//membuat array bernama yang di dalamnya berisi kumpulan huruf abjad
huruf = ["a", "b", "c", "d", "e", "f", "g", "h", "i", "j", "k", "l", "m", "n", "o", "p", "q", "r", "s", "t", "u", "v", "w", "x", "y", "z"];
//membuat variable i dengan nilai 1 sampai 26
for (i=1; i<=26; i++) {
//membuat variable no di dalam i+"_btn" dengan nilai sama dengan i
_root[i+"_btn"].no = i;
//ketika i+"_btn" ditekan
_root[i+"_btn"].onPress = function() {
//menambahkan nilai pada variable kertas sesuai nilai pada array huruf yang

berdasarkan nilai variable no tombol ini dikurangi 1
kertas += huruf[this.no-1];
};
}
//ketika space_btn ditekan
space_btn.onPress = function() {
//tambahkan spasi di variable kertas
kertas += " ";
};
//ketika clearall_btn ditekan
clearall_btn.onPress = function() {
//nilai variable kertas menjadi kosong
kertas = "";
};
onEnterFrame = function () {
kertas.focusEnabled = true;

};
10. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya

Actionscript

Actionscript terdiri dari 2 kata yaitu : action (aksi) dan script (tulisan/naskah) yang berarti tulisan/naskah yang beraksi

Actionscript adalah bahasa pemrograman yang digunakan di Flash. Hingga saat ini sudah mencapai 3 versi.

Actionscript 1.0 (tahun 2000 - tahun 2003) mulai dipergunakan pada Flash 5 dengan minimal dimainkan di Flash Player 5

Actionscript 2.0 (tahun 2003 - tahun 2006) mulai dipergunakan pada Flash MX 2004 dengan minimal dimainkan di Flash Player 7

Actionscript 3.0 (tahun 2006 sampai sekarang) mulai dipergunakan pada Flash CS3 dengan minimal dimainkan di Flash Player 9

Di Flash actionscript ditulis pada panel actions. Penulisan actionscript di panel actions dapat dilakukan pada 3 tempat yaitu pada movie clip, button, dan frame. Ketiga buah tempat tadi memiliki aturan penulisan yang berbeda.

1. Untuk menjalankan event pada button, script pada button penulisannya diawali dengan on(){}

2. Untuk menjalankan event pada movie clip, script pada movie clip penulisannya diawali dengan on(){} atau onClipEvent(){}

3. Untuk menjalankan event pada frame, script pada frame penulisannya diawali dengan onLoad=function(){} atau onEnterFrame=function(){} atau onPress=function(){} atau onRelease=function(){} dsb.

Ketiga cara penulisan script tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Kami lebih merekomendasikan menulis script pada frame karena apabila terdapat kesalahan/error pada script yang anda tulis anda dapat cepat memperbaikinya. Coba bandingkan apabila anda menulis script pada movie clip atau button, jika sampai muncul kesalahan/error pada script yang anda tulis, tentunya anda harus mengeceknya satu per satu mana yang error.


Untuk mengecek apakah terdapat kesalahan pada script yang anda tulis anda dapat menggunakan tombol Check syntax pada panel actions. Ketika tombol Check syntax ini ditekan, apabila script yang anda tulis terdapat kesalahan maka akan muncul kotak dialog beserta panel output yang di dalamnya berisi informasi kesalahan pada script anda. Apabila script yang anda tulis sudah benar maka akan muncul kotak dialog bertuliskan This script contains no errors.

Seperti dalam kehidupan nyata tulisan pada selembar kertas harus ditulis dengan rapi agar enak membacanya. Begitu juga penulisan script, apabila kurang rapi penulisannya tentunya anda akan tidak enak membacanya atau malah sampai bingung bagaimana membacanya. Untuk itu di Flash sudah disediakan fasilitas untuk merapikan script yang anda tulis. Caranya cukup mudah, apabila anda sudah yakin tidak ada error pada script yang anda tulis, silahkan anda menekan tombol Auto format pada panel actions. Jika anda menekan tombol tersebut maka script yang tadinya penulisannya kurang rapi (ada yang terlalu kekanan, ada yang terlalu banyak spasinya dsb) akan menjadi teratur dan rapi secara otomatis.

Berikut ini beberapa actionscript yang sering digunakan :

+

-

*

/

=

-=

+=

%=

*=

/=

!=

<

<=

==

>=

++

and

or

not

stop

play

gotoAndStop

gotoAndPlay

nextFrame

prevFrame

nextScene

prevScene

onClipEvent(){}

on(){}

trace

_x

_y

_xscale

_yscale

_visible

_height

_width

_alpha

_rotation

_currentframe

_xmouse

_ymouse

_totalframes

_quality

for

if

enabled

useHandCursor

getBytesLoaded

getBytesTotal

getURL

fscommand

loadMovie

unloadMovie

loadMovieNum

unloadMovieNum

setInterval

clearInterval

stopAllSounds

startDrag

stopDrag

hitTest

random

attachMovie

dupilateMovieClip

swapDepths

getNextHighestDepth

setMask

SharedObject

Sound constructor

attachSound

setVolume

start sound

stop sound

Variable

Array

Math

Efek salju

Efek yang dibuat kali ini adalah efek salju. Salju yang muncul akan kita buat dengan menggunakan attachMovie. Dimana nantinya sebuah lingkaran akan di attach ke dalam stage dengan posisi, ukuran, dan kecepatan yang di acak. Lingkaran ini akan bergerak turun terus. Apabila keluar dari stage maka lingkaran ini akan dihapus.

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah lingkaran kecil berwarna putih tanpa garis.

3. Seleksi lingkaran tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan salju sebagai name dan movie clip sebagai type serta pastikan titik registrationnya berada di tengah-tengah lalu tekan ok.

4. Hapus movie clip salju di stage kemudian tekan Ctrl+L. Pada panel library yang muncul klik kanan movie clip salju dan pilih linkage,

5. Pada panel yang muncul berikan tanda contreng pada Export for ActionScript dan masukkan salju sebagai identifier lalu tekan ok.

6. Buatlah sebuah persegi berwarna biru tua tanpa garis dengan panjang dan lebar sama dengan panjang dan lebar stage.

7. Letakkan persegi tersebut di tengah-tengah stage.

8. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
//membuat variable bernama jumlah_animasi dengan nilai 0
jumlah_animasi = 0;
//perintah yang dijalankan ketika frame ini dimainkan
onEnterFrame = function () {
//jika jumlah_animasi kurang dari 30
if (jumlah_animasi<30) {
//memasukkan movie clip berlinkage salhu ke dalam stage dengan instance name salju pada posisi x sama dengan nilai acak panjang stage dan posisi y sama dengan 0
salju = attachMovie("salju", "salju"+_root.getNextHighestDepth(), _root.getNextHighestDepth(), {_x:random(Stage.width), _y:0});
//nilai ukuran salju sama dengan nilai acak 30 ditambah 60
salju._xscale = salju._yscale=random(30)+60;
//membuat variable kecepatan di dalam movie clip salju dengan nilai acak 10 ditambah 2
salju.kecepatan = random(6)+2;
//varibale jumlah_animasi ditambah 1
jumlah_animasi += 1;
//perintah yang dijalankan ketika frame movie clip salju dimainkan
salju.onEnterFrame = function() {
//koordinat y movie clip ini ditambah nilai variable kecepatan movie clip ini
this._y += this.kecepatan;
//jika nilai koordinat y movie clip ini lebih dari nilai lebar stage
if (this._y>Stage.height) {
//hapus movie clip ini dari stage
this.removeMovieClip();
//nilai variable jumlah_animasi dikurangi 1
jumlah_animasi -= 1;
}
};
}
};

9. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Scene

Scene ini bisa diartikan semacam membuat flash document baru namun dengan settingan flash document pertama yang anda buat. Scene ini cocok digunakan bagi anda yang membuat presentasi, pembelajaran interaktif, game yang membutuhkan pembagian beberapa menu seperti opening, main menu, ending. Sebenarnya hanya dengan menggunakan 1 buah scene bisa dilakukan tetapi nanti framenya akan terlihat panjang sekali. Oleh karena itu apabila anda menggunakan beberapa menu sebaiknya gunakan scene tambahan. Karateristik scene yang perlu anda ketahui adalah ketika frame pada timeline scene pertama habis untuk dimainkan maka secara otomatis akan langsung berpindah ke frame pada timeline scene kedua. Apabila frame pada timeline scene kedua habis untuk dimainkan maka otomatis akan memainkan frame pada timelinescene ketiga dan begitu seterusnya. Untuk mengatasinya anda perlu menggunakan actionscript, misalnya stop().

Untuk menggunakan scene ini, pertama hal yang anda lakukan adalah memunculkan panel scene terlebih dahulu dengan menekan Shift+F2 atau melalui menu bar Window>Other Panels>Scene.

panel-scene

Gambar panel scene

  • Setelah panel scene muncul anda dapat menambahkan scene pada flash document anda dengan menekan tombol + pada panel scene tersebut.
  • Untuk menduplikasi scene yang sudah ada anda dapat menekan tombol duplicate scene yang berada di sebelah kiri tanda +.
  • Untuk membuka scene, klik sekali nama scene yang diinginkan pada panel scene.
  • Untuk mengubah nama scene, klik dua kali (double klik) nama scene pada panel scene yang ingin dirubah namanya. Kemudian rubah namanya sesuai keinginan anda.
  • Untuk menghapus scene, seleksi terlebih dahulu scene yang anda ingin hapus dengan mengkliknya pada panel scene. Kemudian tekan tombol delete scene yang terletak disebalah kanan tombol + pada panel scene.

Untuk contoh penggunaannya silahkan lihat contoh berikut ini :

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah 1 buah dyanmic text bertuliskan Pindah Scene. Seleksi dyanmic text tersebut dan tekan Ctrl+F3. pada panel properties yang muncul nonaktifkan tombol selectable dan aktifkan tombol show border around text.

3. Pastikan anda masih menyeleksi dyanmic text tadi kemudian tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan pindah_btn sebagai name dan button sebagai type lalu tekan ok.

4. Seleksi button pindah_btn dan pada panel propertiesnya masukkan pindah_btn sebagai instance name.

5. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
6
7
//menghentikan jalannya frame
stop();
//ketika pindah_btn ditekan
pindah_btn.onPress = function() {
//mainkan frame 1 Scene 2
gotoAndPlay("Scene 2", 1);
};

6. Tekan Shift+F2 dan pada panel scene yang muncul tekan tombol + sekali maka akan muncul scene baru bernama Scene 2 sekaligus anda akan berpindah ke scene baru tersebut.

7. Pada stage scene baru buatlah sebuah static text bertuliskan Ini adalah scene 2.

8. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :
1
2
//menghentikan jalannya frame
stop();

9. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Membuat gelembung air

Animasi yang akan kita buat berikut ini berupa gelembung udara yang bergerak ke atas. Apabila kita menyentuh gelembung udara tersebut dengan kursor mouse maka gelembung udara itu akan otomatis menghilang.

1. Buatlah sebuah flash document berwarna biru.

2. Buatlah sebuah lingkaran berwarna biru dengan putih sebagai warna garisnya dan buatlah juga seperempat garis lingkaran berwarna putih yang ditempatkan ditengah lingkaran tersebut seperti gambar di bawah ini :

gelembung

3. Seleksi lingkaran dan seperempat garis lingkaran tadi kemudian tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan gelembung sebagai name dan movie clip sebagai type serta pastikan titik registrationnya berada di tengah-tengah.

4. Hapus movie clip gelembung dari stage kemudian tekan Ctrl+L. Pada panel library yang muncul klik kanan movie clip gelembung dan pilih linkage.

5. Pada panel yang muncul berikan tanda contreng pada Export for ActionScript dan masukkan gelembung sebagai idetifier lalu tekan ok.

6. Klik frame 1 dan tekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
//perintah yang dijalankan ketika frame ini dimainkan
onEnterFrame = function () {
//jika nilai acak 10 bernilai 5
if (random(10) == 5) {
//masukkan movie clip berlinkage gelembung ke dalam stage dengan posisi x sesuai nilai acak panjang stage dan posisi y sesuai lebar stage ditambah 20
gelembung = attachMovie("gelembung", "gelembung"+_root.getNextHighestDepth(), _root.getNextHighestDepth(), {_x:random(Stage.width), _y:Stage.height+20});
//membuat variable waktu di dalam movie clip gelembung dengan nilai acak 40
gelembung.waktu = random(40);
//perintah yang dijalankan ketika frame di dalam movie clip gelembung dimainkan
gelembung.onEnterFrame = function() {
//koordinat y movie clip ini dikurangi 5
//movie clip gelembung bergerak ke atas
this._y -= 5;
//variable waktu movie clip ini ditambah 1
this.waktu++;
//jika nilai variable waktu kurang dari 20
if (this.waktu<20) {
//koordinat x movie clip ini ditambah 1
//movie clip gelembung bergerak ke kanan
this._x++;
}
//jika nilai variable waktu lebih dari 20 dan jika nilai variable waktu kurang dari 40
if (this.waktu>20 && this.waktu<40) {
//koordinat x movie clip ini dikurangi 1
//movie clip gelembung bergerak ke kiri
this._x--;
}
//jika nilai variable waktu lebih dari 40
if (this.waktu>40) {
//ubah nilai variable waktu menjadi 0
this.waktu = 0;
}
//jika koordinat y movie clip ini kurang dari -20
if (this._y<-20) {
//hapus move clip ini
removeMovieClip(this);
}
};
//ketika mouse berada di atas movie clip gelembung
gelembung.onRollOver = function() {
//hapus movie clip ini
removeMovieClip(this);
};
}
};

7. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Coba sentuhkan kursor mouse ke salah satu gelembung.

Sound Slider

Tutorial berikut ini adalah versi lain dari Sound Slider. Pada tutorial sound slider, pengatur suaranya digerakan secara horisontal tapi kali ini kita akan membuatnya bergerak secara vertikal. Caranya masih hampir sama dengan sebelumnya hanya ada beberapa yang akan kita ubah.

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah lingkaran kecil. Lingkaran ini akan digunakan sebagai slidernya. Seleksi lingkaran tadi dan tekan F8. Pada kotak dialog yang muncul masukkan slider sebagai name, movie clip sebagai Type dan pastikan titik registration berada di tengah-tengah lalu tekan ok.

3. Seleksi movie clip slider kemudian tekan Ctrl+F3. Pada panel properties yang muncul masukkan slider sebagai instance name.

4. Buatlah sebuah garis vertikal dengan panjang 200. Garis ini akan digunakan sebagai tempat slider. Seleksi garis tersebut dan tekan F8. Pada kotak dialog yang muncul masukkan garis sebagai name, movie clip sebagai type dan ubah titik registrationnya menjadi berada di tengah bagian bawah.

cts-garis

5. Seleksi movie clip garis dan pada panel properties masukkan garis sebagai instance name.

6. Buatlah 2 buah static text dengan masing-masing diberi tulisan MIN dan MAX

7. Letakkan objek-objek tadi seperti di bawah ini :

peletakan-objek-sound-slider

8. Masukkan suara ke dalam flash dengan memilih menu bar File>Import>Import to Library…

9. Pada kotak dialog yang muncul cari suara yang diinginkan dan tekan open.

10. Tekan Ctrl+L untuk memunculkan panel library. Klik kanan suara di dalam kotak library dan pilih linkage. Pada kotak dialog yang muncul berikan tanda contreng pada Export for Actionscript dan masukkan suaraku sebagai Identifier lalu tekan OK.

11. Klik frame 1 dan tekan F9, pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
//membuat new sound lagu
lagu = new Sound();
//memasukkan suara berlinkage suaraku ke dalam variable lagu
lagu.attachSound("suaraku");
//mainkan suara di dalam variable lagu sebanyak 999 kali
lagu.start(0, 999);
//ketika movie clip slider ditekan
slider.onPress = function() {
//membuat variable kanan dengan nilai koordinat x movie clip garis
kanan = _root.garis._x;
//membuat variable kiri dengan nilai koordinat x movie clip garis
kiri = _root.garis._x;
//membuat variable atas dengan nilai koordinat y movie clip garis yang dikurangi 200
atas = _root.garis._y-200;
//membuat variable bawah dengan nilai koordinat y movie clip garis
bawah = _root.garis._y;
//movieclip ini bergerak mengikuti gerakan mouse dengan titik pusat movieclip ini sebagai titik pusat gerakan
//batas gerakan kiri moviclip ini adalah nilai dari variable kiri
//batas gerakan atas moviclip ini adalah nilai dari variable atas
//batas gerakan kanan moviclip ini adalah nilai dari variable kanan
//batas gerakan bawah moviclip ini adalah nilai dari variable bawah
startDrag(this, true, kiri, atas, kanan, bawah);
};
//ketika movie clip slider digerakkan
slider.onMouseMove = function() {
//membuat new object myPoint
myPoint = new Object();
//nilai x mypoint sama dengan koordinat x movie clip ini
myPoint.x = this._x;
//nilai y mypoint sama dengan koordinat y movie clip ini
myPoint.y = this._y;
_root.garis.globalToLocal(myPoint);
//nilai pan suara dalam variable lagu sama dengan nilai x mypoint
_root.lagu.setVolume(myPoint.y);
};
//ketika tekanan pada movie clip slider dilepaskan ketika mouse bearda di atasnya ataupun tidak
slider.onRelease = slider.onReleaseOutside=function () {
//movie clip ini tidak dapat didrag
stopDrag();
};

12. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Gerakkan lingkaran ke atas atau ke bawah untuk memperbesar atau memperkecil suara

13. Apabila anda mau mengubah panjang garisnya maka ubah juga script atas = _root.garis._y-200; Misalnya anda mengubah panjang garisnya menjadi 100 maka script yang digunakan menjadi atas _root.garis._y-100;

14. Maaf kami masih menggunakan suara rel kereta seperti kemarin karena jika menggunakan musik loop nanti sourcenya menjadi besar sehingga kami kesulitan untuk menguploadnya (koneksi internet kami jelek).

Microsoft Silverlight Vs Adobe Flash Player

Nampaknya Adobe Flash Player bukan lagi satu-satunya pemain RIA (Rich Internet Application) di dunia maya karena Microsoft pada awal bulan September yang lalu baru-baru ini meluncurkan RIA yang bernama Silverlight.

Sepengalaman saya ketika 5-6 tahun yang lalu. RIA hanya menawarkan animation dan web interactive yang sangat sederhana sebagai pelengkap HTML dan Client Scripting traditional yang sangat terbatas pada waktu itu. Macromedia Flash 2.0 (sekarang Adobe Flash Player 9.0 setelah Macromedia dibeli oleh Adobe) merupakan RIA pertama yang diperkenalkan oleh web user. Sedangkan untuk video playback web user masih menggunakan plug in dari Real Player, Quick Time ataupun Windows Media Player.

Seiring dengan perkembangan internet & tuntutan tekhnologi yang makin user friendly & powerfull. RIA terus dikembangkan oleh Macromedia dan dilanjutkan oleh Adobe melalui Flash Player. Sehingga RIA sekarang-sekarang ini berkembang sangat pesat selain menawarkan animation & web interactive, RIA saat ini juga menawarkan full of multimedia experience meliputi Audio & High Definition Video.

Youtube.com, Liputan6.com, Yahoo Movies dan lainnya adalah beberapa contoh yang menggunakan Flash Player sebagai Rich Internet Applicationnya. Padahal setahu saya dulu Yahoo Movies menggunakan Windows Media Player sebagai aplikasi untuk video trailer playbacknya.

Begitu tenarnya dan hebatnya Flash Player sampai terpikir oleh saya bahwa tidak mungkin ada lagi RIA yang menandinginya.

Lalu, apa sih yang ditawarkan Silverlight? Apa perbedaannya dengan Adobe Flash Player? Sebenarnya kedua RIA ini tidak jauh berbeda dari sisi user karena dari segi penampilan luar nampaknya sama saja. Hanya saja spesifikasi tekhnis saja yang berbeda, sebagai contoh Flash Player menggunakan E4X untuk memparsing XML sedangkan Silverlight menggunakan XAML. Flash Player menggunakan Action Script (tidak jauh berbeda dengan Java Script) sedangkan Silverlight mengadopsi tekhnologi .Net Framework. Untuk mendevelop aplikasinya Flash Player menggunakan Adobe Flex (dulu Macromedia Flash) sedangkan Silverlight menggunakan Expression Blend 2.0 atau Visual Studio 2008.

Jelas untuk saat ini Silverlight masih terlalu hijau untuk menghadapi Flash Player yang merupakan pemain lama dalam RIA. Namun meskipun demikian hawa-hawa persaingan ketat bukanlah hal yang mustahil terjadi. Karena merujuk pengalaman yang lalu, Ketika Microsoft sang raksasa software terjun ke dalam bisnis Video Game Console untuk pertama kalinya dalam menghadapi raksasa elektronik tenar dunia Sony. Microsoft dengan X-Box nya berhasil mencuri kue lumayan cukup banyak pengguna Sony PlayStation. Sekarang Sony getar-getir menggenjot penjualan Sony Playstation 3 yang nampaknya memble ketimbang Microsoft X-Box 360 yang lumayan cukup pesat penjualannya.

Nah Apakah Microsoft dalam memenangkan pertempuran RIA dengan Adobe bisa mengikuti jejak XBox dalam menghadapi Sony Playstation? Mungkin hanya waktu dan user saja yang bisa menentukan pemenangnya. Kita lihat saja nanti.


By Johanes Gunawan

Making Flash Apps More Sharable: Adobe Launches Services for Distribution


adobe_logo_apr09.pngAdobe just announced the launch of Flash Platform Services for Distribution. These new services will allow developers to make their applications more sharable on a variety of platforms, including a wide range of mobile devices. Adobe will give developers the ability to enable their users to embed applications on over 70 destination sites. In order to provide this service, Adobe has partnered with Gigya, a company that already has a lot of experience in giving publishers the ability to make their content sharable through social widgets.

As the Adobe team behind this product told us in an interview last week, for a lot of companies, making their applications sharable is still a major challenge. For a large number of these companies, posting an application in an app store is also often the only mobile distribution strategy. The Flash Platform Services for Distribution, however, aims to make this easier for developers.

Sharing Flash Apps on Mobile Devices

On the mobile side, Adobe and Gigya will give users the ability to share content on a wide variety of phones, including Windows Mobile and Symbian phones. Users who want to install a sharable application on their mobile phones will simply receive an SMS message with a link to the application. The service will automatically detect the type of device and deliver the right version to the user. Developers can also give their users the ability to share iPhone versions of their applications - though obviously those have to be native iPhone applications, as the iPhone doesn't support Flash.

flash_distribution_air_app.jpg

Developers will be able to track the success of their applications through and Adobe AIR app that will allow them to measure distribution and customer usage. In partnership with Gigya, Adobe will also give developers the ability to assure installs through paid promotions and to monetize apps through cross-promotions.

Coming Soon: Easier Integration with Social Networks

Adobe also announced that it will launch another Flash Platform Service later this year that will allow developers to easily connect Flash applications written on top of Adobe's platforms with a number of social networks such as MySpace, Facebook, and Twitter. Developers won't have to worry about the idiosyncrasies of a service's API, but will be able to write their applications on top of Adobe's social platform instead.


Written by Frederic Lardinois

Flash Lite Komponen

Komponen Flash Lite v2.0
Deskripsi: This resource file includes ten Flash Lite components; Button component, Calendar component, Checkbox component, Contacts component, List component, Media data component, Messaging component, Pop-up component, Radiobutton component, and Scrollbar component. File sumberdaya ini termasuk sepuluh Flash Lite komponen komponen Button, Kalender komponen, komponen Checkbox, Kontak komponen, komponen Daftar, Media data komponen, komponen Olahpesan, Pop-up komponen, Radiobutton komponen, dan komponen Scrollbar. The components can be used to develop applications to devices supporting Flash Lite 2.0 (and above). Komponen dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk perangkat yang mendukung Flash Lite 2.0 (dan di atas). The developing environment requirements are Adobe Flash CS3 or CS4. Persyaratan lingkungan yang sedang berkembang adalah Adobe Flash CS3 atau CS4.

The resource is closely related to Guide to Flash Lite Components . Sumber daya terkait erat dengan Panduan untuk Flash Lite Komponen. Please give feedback on the components through the Flash Lite Discussion Board . Harap berikan umpan balik pada komponen melalui Flash Lite Discussion Board. For possible additional components and guidelines from the community, check Forum Nokia Wiki . Untuk kemungkinan komponen tambahan dan petunjuk dari masyarakat, cek Forum Nokia Wiki.
type: Jenis: Example Contoh
topics: topik: Development Process Proses Pengembangan
Flash Flash
Flash Lite Flash Lite
S60 S60
Series 40 Seri 40
UI UI
Touch UI Touch UI
UI Design UI Design
Usability Kegunaan
intended audience: dimaksudkan khalayak: Intermediate Intermediate

This updated resource file includes ten Flash Lite components; Button component, Calendar component, Checkbox component, Contacts component, List component, Media data component, Messaging component, Pop-up component, Radiobutton component, and Scrollbar component. File sumber daya diperbarui ini termasuk sepuluh Flash Lite komponen komponen Button, Kalender komponen, komponen Checkbox, Kontak komponen, komponen Daftar, Media data komponen, komponen Olahpesan, pop-up komponen, Radiobutton komponen, dan komponen Scrollbar. Calendar, Checkbox, Messaging, and Radiobutton components are new in Flash Lite Components v2.0. Kalender, Checkbox, Olahpesan, dan komponen Radiobutton baru dalam Komponen Flash Lite v2.0. The components can be used to develop applications to devices supporting Flash Lite 2.0 (and above). Komponen dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk perangkat yang mendukung Flash Lite 2.0 (dan di atas). The developing environment requirements are Adobe Flash CS3 or CS4. Persyaratan lingkungan yang sedang berkembang adalah Adobe Flash CS3 atau CS4. The resource is closely related to Guide to Flash Lite Components. Sumber daya terkait erat dengan Panduan untuk Flash Lite Components. Please give feedback on the components through the Flash Lite Discussion Board. Harap berikan umpan balik pada komponen melalui Flash Lite Discussion Board.

Fitur-fitur Key features in Flash Lite Fitur utama dalam Flash Lite

MTV Hills
Flash Lite 3 brings engaging experiences like web content and streaming video (FLV) to mobile and consumer electronic devices. Flash Lite 3 akan membawa pengalaman menarik seperti konten web dan streaming video (FLV) ke ponsel dan perangkat elektronik konsumen.

  • FLV support — including H.264, On2 VP6, and Sorenson video codecs FLV dukungan - termasuk H.264, On2 VP6, dan Sorenson codec video
  • A more complete web experience on mobile devices by providing access to content and video created with Adobe Flash Sebuah pengalaman web yang lebih lengkap pada perangkat mobile dengan menyediakan akses ke konten dan video yang dibuat dengan Adobe Flash
  • Delivery of high-definition video content and rich applications to Internet‐connected TVs and TV‐connected consumer electronic devices in the digital living room Pengiriman video high-definition konten dan aplikasi yang kaya terhubung ke Internet TV dan TV-perangkat elektronik konsumen yang terhubung dalam ruang digital
  • Optimized performance for mobile and digital home devices Kinerja yang dioptimalkan untuk mobile dan perangkat rumah digital
  • Object-based extension mechanism for accelerated UI and application design Obyek ekstensi berbasis mekanisme untuk mempercepat UI dan aplikasi desain
  • Integrated authoring environment for mobile devices Authoring lingkungan terpadu untuk perangkat selular
  • Multiplatform support Dukungan multiplatform

Designers and developers Desainer dan pengembang

Getting started with Flash Lite Persiapan dengan Flash Lite

Adobe is committed to providing content designers and developers of all levels of expertise with the knowledge and support they need to increase their business. Adobe berkomitmen untuk menyediakan desainer dan pengembang konten dari semua tingkatan keahlian dengan pengetahuan dan dukungan yang mereka perlukan untuk meningkatkan bisnis mereka. Explore the following links for additional resources. Jelajahi link berikut untuk sumber daya tambahan.

To create Flash Lite content, you will need one of the latest versions of the Flash authoring environment: Flash CS4 Professional or Flash Professional 8. Adobe Device Central CS4 , a new component in all of the Adobe Creative Suite® 4 editions and several point products including Flash CS4 Professional, enables you to more easily design, preview, and test mobile content. Untuk membuat konten Flash Lite, Anda akan memerlukan salah satu versi terbaru dari lingkungan authoring Flash: Flash CS4 Professional atau Flash Professional 8. Adobe Device Central CS4, komponen baru dalam semua Adobe Creative Suite ® 4 edisi dan beberapa produk titik termasuk Flash CS4 Profesional, memungkinkan Anda untuk lebih mudah desain, pratinjau, dan menguji konten ponsel. To create rich applications targeting the latest Flash Lite player for distribution to millions of open OS smartphones, download the new distributable player solution beta . Untuk membuat aplikasi kaya menargetkan terbaru Flash Lite player untuk distribusi kepada jutaan OS terbuka smartphone, download pemain didistribusikan baru solusi beta.